Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang
akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan
Allah. (Ayat 18)
Membiasakan diri untuk percaya terhadap "Sesuatu Yang Baik",
yang tidak kelihatan itu terkadang harus seperti suatu kebodohan yang seakan
memenjarakan banyak keinginan dalam menjalani hidup kita.
"TETAPI" lebih BODOH lagi jika selain kita tidak PERCAYA, kita malah menambahkan dosa-dosa kita dengan menghina dan menghujat. Seperti yang dilakukan oleh banyak orang tertentu lewat setiap komentar mereka pada sekian banyak renungan juga lewat beribu-ribu cara lainnya.
Mereka meminta bukti berupa tanda-tanda, mereka mengingini kepuasan dan
menganggap mereka penuh hikmat, dimana dengan hikmat itu mereka malah
menganggap pemberitaan tentang salib itu adalah suatu kebodohan.
Sebagai seorang Kristen yang PERCAYA akan kebenaran pemberitaan salib, kita perlu memaparkan Kepercayaan kita itu dengan suatu cara pandang yang "bodoh" dimana dari kebodohan kita itu justru akan semakin menguatkan iman kita akan Yesus Kristus. Dari kebodohan kita itu, kita akan terbiasa merendahkan diri kita untuk dipandang hina, lemah dan tak berarti.
Sebagai seorang Kristen yang PERCAYA akan kebenaran pemberitaan salib, kita perlu memaparkan Kepercayaan kita itu dengan suatu cara pandang yang "bodoh" dimana dari kebodohan kita itu justru akan semakin menguatkan iman kita akan Yesus Kristus. Dari kebodohan kita itu, kita akan terbiasa merendahkan diri kita untuk dipandang hina, lemah dan tak berarti.
Tanamkan kebiasaan itu dan janganlah malu terhadap pandangan seisi dunia di sekeliling kita,
"Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia
dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari manusia" (ayat 25)
Jadikan kebiasaan itu sebagai tanda untuk membuktikan pada dunia bahwa Allah berpihak pada kebodohon yang tidak mempunyai alasan apapun untuk tidak percaya pada kebenaran tentang pemberitaan salib.
"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, Dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti" (ayat 27-28)
Sumber : https://www.facebook.com/ambiretkristin
No comments:
Post a Comment