Almarhum Gen. Danny Kogoya Di Rumah Sakit Vanimo
Menininggalnya salah pejuang
kemerdekaan Papua Barat Gen. Danny Kogoya yang merupakan salah satu Pimpinan
TPN di markas Pusat Victiria di wilayah perbatasan RI dan PNG di Rumah Sakit
Vanimo karena diracun oleh NKRI, hal ini jelasa terlihat pada saat almarhum
diotopsi di rumah sakit vanimo. Otopsi yang dilakukan oleh dua orang dokter
spesialai dari Asturalia dan Moresbi beberapa hari lalalu, dalam tubuh Almarum
Danny Kogoya pada saat otopsi menemukan 8 peluru di kaki, ada cairan dalam
perut, dalam hatinya ada racun tertentu
dan beberapa luka di kepala almarhum Danny kogoya.
Dari hasil otopsi tersebut membuktikan bahwa Danny kogoya pada
saat kakinya di potong di rumah sakit bajangkara ada 8 peluru sengaja dibiarkan
dalam tubuh, tepatnya di kaki sebelah kanan yang diptong oleh Dokter dari Rumah
sakit bajangkara jayapura.
Yang menjadi pertanyaan oleh pihak
keluarga dan rekan-rekan pejuang Papua merdeka serta seluruh rakyat Papua
adalah, pada saat Almarhum Danny Kogoya di kepung oleh Densus 88 dan anggota
kepolisian dari polresta Jayapura dan polda Papua disalah satu Hotel di kota
jayapura, polisi hanya menembak Danny Kogoya sebanyak 2 kali namun anenya pada
saat diotopsi di rumah sakit vanimo menemukan 8 Peluru di kaki, pas tempat
operasi kaki sebela kanan.
Selain itu polisi melakukan
penagkapan Gen. Danny Kogoya telah melanggar
aturan hukum yang berlaku, sebab Pada saat
Almarhum Bersama beberapa pengawalnya dikepung oleh Polisi dalam Hotel
Almarhum Sempat Angkat tangan untuk menyerah dan siap ditangkaap, sehingga pada
saat itu polisi tidak harus menembak almarhum karena, Teroris sekalipun Orang
tersebut sudah mengangkat tangan berarti, hal tersebut menunyukan bahwa, yang
bersangkutan sudah menyera maka tidak perlu menembak orang tersebut. Harus
ditangkap dan diadili secara hukum, namun pada saat almarhum sudah mengakat tangan
dan berdiri di tempat tanda menyera dan siap ditangkap namun polisi menembak
korban, secara tidak manusiawi.
Pertanyaan kita bersama adalah mengapa
pada saat Almarhum sudah menyera kenapa tidak ditangkap saya lalu diadili
apakah dia bersalah atau tidak? Karena Danny Kogoya sempat menjadi status
Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus
penembakan di Nafri dan penembakan salah satu warga Asing dipante besyi. Yang
menarik lagi Danny Kogoya sempat di tahan dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP)
Abepura dan menjalani proses hukum
namun tidak terbukti maka almarhum di bebaskan demi hukum.
Pada saat dokter menagani kaki Danny
Kogoya dirumah sakit bayangkara perlu bertanggung jawab karena mereka sengaja
membiarkan 8 peluruh dalam jahitan bekas kaki yang dipotong, selain itu pihak
rumah sakit Banyangkara tidak pernah memberitahukan kepada keluarga termasuk
korban bahwa kakinya akan dipotong, namun tanpa sepengetahuan keluarga, kaki
DannY Kogoya di potong secara sepihak oleh Polisi dan pihak Rumah Sakit Bajangkara.
Pada mereka mau potong Almarhum Danny
Kogoya sempat menolak karena tidak ada keluarga yang dantang menyaksikan
kakinya mau potong dan juga Almarhum sendiri menolak karena kakinya masih biasa
sebuh sebab kakinya belum patah sehingga biasa jahit dan berobat saya , namun
pihak kepolisian memaksakan harus potong kaki Danny Kogoya dengan alasan bahwa,
tulang kakinya hancur jadi tidak bisa disambung sehingga harus dipotong.Pada
hal menurut cerita Almarhum Sebelum dia meninggal di Rumasakit vanimo beliau
sempat mengatakan bahwa pada saat itu kaki saya tulang tidak hancur masih utuh
namun polisi sengaja potong kakinya, selain almarhum juga mengatakan bahwa pada
saat polisi mau potong kaki saya sempat meminta keluarga harus hadir namun
polisi tidak menindak lanjuti permintaan Danny kogoya, lalu secara sepihak dan
tanpa persetujuan korban mereka melakukan pemotongan kaki Danny Kogoya. Selain
itu Almarhum sempat mengatakan bahwa, pada saat dia berada di tahanan polisi
sempat melakukan penyiksaan yang sangat luar biasa mereka sempat strom korban
dan mereka (polisi) sempat memasukan beberapa cairan dalam tubuh korban melalui
Anus, menggunakan cuntik katanya.
Dari semua rankaian perjalanan almarhum
diatas telah terbukti bahwa, almarhum Danny Kogoya sengaja kakinya dipotong dan
membiarkan 8 peluru dikaki dan beberapa cairan atau racun tertentu dimasukan
dalam Tubuh Almarhum dengan tujuan secara perlahan dalam jangka waktu tertentu
Danny Kogoya harus meninggal supaya aktifitas perjuanganya harus berahir
disitu. Itulah tujuan polisi meracuni Almarhum Danny Kogoya, selain itu pihak
inmigrasi dan KBRI beberapa upaya dilakukan untuk menghalangi otopsi Danny
Kogoya namun mereka gagal, sehingga Danny Kogoya berhasil diotopsi oleh dua
Dokter Spesialis dari Asturali dan Moresby di rumah saki Vanimo dan menemukan 8
Peluru, ada Racun dalam hati almarhum, salah satu Cairan di temukan dalam perut
dan ada beberapa luka tidak biasanya di temukan di kepala Danny Kogoya.
Berikut foto
Sumber : http://nestasuhunfree.blogspot.co.id/2014/02/danny-kogoya-meninggal-karena-diracuni_657.html
No comments:
Post a Comment