Sungguh aneh tetapi nyata, Kita semua sedang menyaksikan
pembunuhan pembataian dan penyiksaan serta penangkapan
umat Tuhan di mata Kita, di Kaki kita tetapi diam, lalu angkat suara dan demo
tentang masalah yang terjadi jauh di sana, apakah kita tau sebab akibat yang terjadi
di Aceh? Apakah ini yang disebutkan keadilan ? Bukankah ini bagian dari
diskriminasi ?.
Sungguh sangat ironis manusia nilai kemanusiaan diabaikan
tetapi, bagunan gereja semua orang bersuara setinggi langit. Yang terjadi di
depan mata kita tidak bisa lihat dan membela mereka tetapi yang terjadi di sana
kita semua angkat suara protes di mana-mana sungguh aneh. Tanah dan alam ini
menjadi saksi bisu atas semua yang terjadi di tanah ini.
Diskriminasi dalam semua aspek ini sangat jelas, tidak ada nilai
kemanusiaan sama sekali terhadap kehormatan dan martabat orang melanesia di Papua
Barat di mata gereja dan di mata Pemerintah Kolonial Indonesia.
Masa manusia di Papua di bunuh oleh aparat, pemuda-pemuda tidak pernah demo, apakah manusia Papua yang di bunuh itu bukan bagian dari Umat Tuhan?
Masa manusia di Papua di bunuh oleh aparat, pemuda-pemuda tidak pernah demo, apakah manusia Papua yang di bunuh itu bukan bagian dari Umat Tuhan?
Menurut catatan saya ada 12 kali peristiwa penembakan terhadap warga sipil namun Pemuda gereja diam dan tidak pernah demo seperti sekarang demo ke DPRP tentang pembakaran Gereja di Aceh.
Pertistiwa berdara tersebut antara lain :
1. Pembunuhan Masal di Paniai 8 desember 2014, menewaskan 4
pelajar dan puluhan lainya terluka,
2. Penembakan terhadap anak kepala suku FIT NAWIPA, Kepala Suku
Umum Timika FIT NAWIPA gorong-gorong Timika, Polisi menembak Meki Nawipa Umur
19 Tahun , Sabtu 10 Januari 2015 malam, pukul 21.45 malam di Gorong-Gorong
Timika.
3. Penembakan Pembubaran Paksa penggalangan dana Kemanusiaan
Untuk Vanuatu, di Yahukimo tanggal 19 Maret 2015, polisi menembak mati Obang
Segenil, dan 6 orang lainya terlukan akibat penembakan yang dilakukan
kepolisian.
4. Penembakan di Dogiyai satu orang tewas atas nama PODEPA AGAPA
14 anak sekolah dan 7 orang lainya terluka, pada tanggal 26 juni 2015
5. Pembunuhan Misterius yang diduga dilakukan oleh Aparat
Kepolisian yang berpakian pereman atau Militer non oragani di Yahukimo pada
tanggal 04 maret 2015, salah satu anggota KNPB yahukimo DENI BAHABOL, dibunuh
aprat lalu dibuang di sungai dengan diisi dalam karung.
6. Penembakan 11 orang di Tolikara dan 1 orang atas nama EDI
WANIMBO dan 10 orang lainya terluka akibat timah panas aparat, pada tanggal 17
juli 2015
7. Penembakan terhadap 6 warga sipil di Timika Pada tanggal 28
agustus 2015, menewaskan, EMANUEL MAIRIMAU, YULIANUS AKOARE dan 4 orang lainya
terluka akibat timah panas TNI
8. Pembunuhan dan penikaman serta pembakaran di Organda yang
mengakiatkan korban mahasiswa di Kamkey pada tanggal
9. Juni 2015 . Pembunuhan terhadap KALEB BAGAU di Timika pada tanggal
28 sebtember 2015, dilakukan oleh Kepolisian.
10. Pemunuhan YAMES KOGOYA yang dilakukan oleh Militer Non
organik kemudian di bawah ke Rumah Sakit Abe pada tanggal 24 September 2015,
diduga dilakukan oleh Militer non organik.
11. Penculikan dan penyiksaan oleh Polisi terhadap 3 pemuda di Pantai
Base G Jayapura pada tanggal 27 Agustus 2015.
12. Penagkapan dan penyiksaan terhadap salah satu pemudah di Merauke
oleh kepolisian pada tanggal 28 september 2015.
Menurut catatan saya sekitar 12 kasus yang menonyol di Papua
satu tahun terakhir ini, tidak satu kasus pun kepolisian dapat mengungkapkan
pelaku dan mengusus tuntas.
Terkesan kasus –kasus ini dibiarkan, sehingga para pelaku terus
membunuh manusia Papua.
Selama semua peristiwa ini terjadi di mana Pemuda Gereja yang
demo di DPRP tentang pembakaran Gereja di Aceh? Coba jangan ada diskriminasi .
Beberapa peristiwa Penembakan terhadap rakyat sipil di Papua
semua orang diam dan bisu, membiarkan parah pembunuh terus berkeliaran di
Papua.
Ada apa dibalik semua ini ? Pembunuhan terhadap Pelajar di Paniai, Pimpinan Pemuda gereja tidak pernah Demo di DPRP, Penembakan terhadap rakyat sipil di Yahukimo Pemuda Gereja diam dan bisu. Penembahkan di Tolikara Pemuda Gereja diam, Penembakan di Timika berturut turut Pemuda Gereja diam.
Ada apa dibalik semua ini ? Pembunuhan terhadap Pelajar di Paniai, Pimpinan Pemuda gereja tidak pernah Demo di DPRP, Penembakan terhadap rakyat sipil di Yahukimo Pemuda Gereja diam dan bisu. Penembahkan di Tolikara Pemuda Gereja diam, Penembakan di Timika berturut turut Pemuda Gereja diam.
Bukan hanya Pemuda Gereja tetapi Ketua PGPP LIPIUS BILINUK tidak
juga tidak pernah angkat bicara ketiga umatnya yang di bunuh di Yahukimo dan
Tolikara, yang merupakan tempat pelajanan gereja GIDI dan beliau sebagai mantan
ketua Sinode Gidi.
Pembunuhan Yang dilakukan oleh aparat kepolisian Pemuda Gereja
dan Ketua PGPP Lipius Bilinuk diam tetapi, ketiga pembakaran di Gereja di Ache
Lipus Pertemuan dengan PANGDAM dan KAPOLDA lalu berbicara keras tentang
pembakaran Gereja di Aceh di media masa. Apakah orang Papua, Papua Yang dibunuh
oleh polisi dan Tentara di Papua bukan bagian dari umat Tuhan ?
Pemuda Gereja selama ini diam dan bisu ketiga orang Papua
dibunuh tetapi, ketiga gereja dibakar di Aceh Pemuda Gereja Demo di DPRP,
apakah Manusia lebih penting di mata Tuhan atau bangunan? Yang di bunuh Aparat itu
Anggota Pemuda dan Anggota Jemaat atau Bukan?
Mana yang lebih penting manusia yang merupakan Umat Ciptaan Tuhan
atau bagunan gereja yang dibakar? Gereja atau bangunan Gereja ada karena
manusia, tanpa manusia tidak mungkin ada Gereja, bangunan bisa di bangun kapan
saja tetapi manusia tidak bisa di bangun.
Pemuda Gereja di Papua jangan ada diskriminasi, coba kalian demo
juga tentang Pembunuhan di Papua. Gereja ada karena manusia, tanpa manusia
tidak mungkin ada gereja, selamatkan manusia lebih penting dari pada bangunan Gereja.
Sumber: https://www.facebook.com/groups/nestagimbal/permalink/894481940633167/
No comments:
Post a Comment