Mahasiswa Papua di Yogyakarta saat upacara pengibaran Sang Bintang Kejora (Foto: Ist/KM)
Boudimi News, - Pelajar dan mahasiswa Papua di Yogyakarta dikoordinir oleh Aliansi
Mahasiswa Papua (AMP) komite kota, Hari ini, Jumat (1/7/2016), menggelar
perayaan peringatan peristiwa pembacaan teks proklamasi dalam bentuk upacara
pengibaran Sang Bintang Kejora di halaman Asrama Kamasan I Papua.
1 Juli adalah hari bersejarah bagi Orang Papua, hari ini
diperingati sebagai hari proklamasi kemerdekaan West Papua.
Proklamasi tersebut dibacakan di Markas Victoria, Desa Waris, Jayapura, pada
1971 lalu.
Ketua AMP komite kota Yogyakarta, Abi Douw, menyatakan
“Hari ini, Jumat (1/7/2016), genap 45 tahun Brigadir Jenderal Zeth Jafeth
Rumkorem membacakan teks proklamasi negara West Papua dari Markas Victoria,”
jelasnya
Abi jug menegaskan, pemberian keleluasaan bagi rakyat Papua
untuk menentukan nasibnya sendiri adalah solusi paling demokratis untuk rakyat
Papua hari ini.
“Pelanggaran HAM, kemiskinan, eksploitasi dan eksplorasi dan
berbagai bentuk ketimpangan pembangunan dalam kuasa penjajah adalah
akibat-akibat yang ditimbulkan dari aneksasi West Papua oleh NKRI,” tegas Abi.
Kemudian, Pelajar dan mahasiswa Papua di Yogyakarta dikoordinir
oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite kota tersebut melangsungkan upacar
pengibaran bendera sang bintang Kejora yang belangung di halaman Asrama Kamasan
I, Jln. Kusumanegara, Yogyakarta.
Lalu, dalam upacara tersebut, instrumen musik lagu kebangsaan
“Hai Tanahku Papua” pun terdengar. Lalu, teks proklamasi kemerdekaan Papua pun
dibacakan.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat
Kepada seluruh rakyat Papua, dari Numbai sampai ke Merauke, dari
Sorong sampai ke Balim (Pegunungan Bintang) dan dari Biak sampai ke Pulau Adi.
Dengan pertolongan dan berkat Tuhan, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan
pada anda sekalian bahwa pada hari ini, 1 Juli 1971, tanah dan rakyat Papua
telah diproklamasikan menjadi bebas dan merdeka (de facto dan de jure). Semoga
Tuhan beserta kita, dan semoga dunia menjadi maklum, bahwa merupakan kehendak
yang sejati dari rakyat Papua untuk bebas dan merdeka di tanah air mereka
sendiri dengan ini telah dipenuhi.
Victoria, 1 Juli 1971
Atas nama rakyat dan pemerintah Papua Barat, Seth Jafet Rumkorem
(Brigadir-Jenderal)
Sementara itu, panatuan media ini, akhir dari upacara ini, mereka tutup dengan mengheningkan cipta; lalu, peserta upacara berkumpul di bawah Bintang Kejora di tiang bambu untuk bersama mendengar pembacaan pernyataan sikap bersama, dibacakan oleh ketua AMP komite kota Yogyakarta, Abi Douw.
Dalam peryataan bersama, AMP juga menyatakan tiga point yang
menjadi tuntutan:
Pertama: berikan kebebasan
dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua.
Kedua: tutup semua
perusahaan multi national coorporation, seperti Freeport, BP, LNG, Medco,
Corindo dan mega proyek MIFEE.
Ketiga: tarik semua militer
(TNI/Polri) organik mapun non organik dari seluruh Tanah Papua.
Setelah pembacaan pernytaan sikap mereka melanjutkan dengan
mimbar bebas. Setiap peserta satu per-satu menyampaikan penegasannya
bahwa Papua harus lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) demi
menyelamatkan hidup bangsa Papua di atas tanah air Papua; peserta melanjutkan
kegiatan dengan bernyanyi dan menari.
Sebagai bentuk dukungan dan kebulatan tekad mereka untuk
mendukung dan akan turut berpartisipasi aktif dalam upaya-upaya menuju Papua
merdeka Mereka juga mengadakan tanda tangan di atas kain putih.
Pewarta: Manfred Kudiai
Sumber : http://www.kabarmapegaa.com/2016/07/hut-ke-45-proklamasi-west-papua-upacara.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
No comments:
Post a Comment