“Saya pikir ini kesalahan pada aparat
kepolisian yang sewenang-wenang menggunakan alat negara ini, saya mau
menyampaikan kepada pimpinan TNI/Polri bapak Kapolda, Kapolri dan juga pimpinan
TNI supaya disiplinkan anggota-anggota yang bawa senjata ini. Ini alat negara
untuk lindungi rakyat bukan main tembak sembarang,” kata Pater Jhon Jongga di
Wamena, Rabu (30/09/15) ketika menanggapi penembakan dua pelajar di Timika,
Kabupaten Mimika.
Dia mengatakan, kalau tidak disiplin
jangan ke mana-mana bawa senjata terus, penembakkan di Timika ini satu
kesalahan besar dan sangat tidak diterima seluruh warga Negara Indonesia.
Apalagi kasus di Timika baru saja terjadi Agustus lalu, kejadiannya hampir sama
“Kalau tidak disiplin jangan ke pasar
atau ke mana-mana juga bawa alat senjata nanti di lapangan ada kesalapahaman,
kemarahan emosi tidak terkontrol dengan masyarakat main tembak dengan alat
negara. Apalagi kalau ada anggota yang tukang mabuk, kalau membawa senjata itu
lebih parah. Saya pikir ini tidak benar,”katanya.
Kata dia kalau
aparat tidak mampu mengendalikan emosinya sebaiknya tidak boleh diberikan
senjata atau menenteng alat negara sembarangan. Selain itu kata Pater Jhon
kontrol dari atasan ke bawahan sudah mulai lemah, sehingga diharapkan para
komandan bisa meningkatkan fungsi kontrolnya.
Menurut dia pada
Senin (28/9/2015) malam, dua remaja, Kaleb Bagau dan Fernando Saborefek, yang
dikabarkan merupakan pelajar SMK di Mimika ditembak di wilayah Gorong – Gorong
kena timah panas. Diduga pelaku adalah anggota polisi.
“Penembakan yang
bulan lalu itu dilakukan oleh TNI sekarang ditanggal yang sama dilakukan oleh
Polri dan ditempat yang sama di Timika, nah ini juga menurut saya tindakan dari
anak buah ini belum ditanggapi oleh pimpinan komandan sehingga anak buah
kayanya tidak pernah merasa menyesal. Ini tembak manusia tembak di kota
lagi, ini tindakan atau sangsi hukum dari lembaga harus lebih tegas. saya
mendesak ” katanya.
Sementara itu Kepolisian
Daerah (Polda) Papua menyatakan, akan melibatkan tim Pusat Laboratorium
Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengusut penembakan yang diduga
dilakukan anggota polisi dan menyebabkan dua remaja meninggal dunia serta satu
lainnya terluka, di wilayah Gorong – Gorong, Timika, Kabupaten Mimika, Papua,
Senin (28/9/2015) malam.
Kapolda Papua,
Inspektur Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw mengatakan, keterlibatan Puslabfor
dibutuhkan untuk mengetahui jenis amunusi dan senjata yang digunakan, dan
menyebabkan terjadinya korban jiwa.(Wsai H.)
Sumber: tabloidjubi.com
No comments:
Post a Comment