JAYAPURA, SUARAPAPUA.com --- , Sejumlah frater yang sedang
mengenyam studi di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) "Fajar
Timur" Abepura, Papua, dan terlibat aksi dengan menggenakan jubah imam
juga ikut ditangkap aparat kepolisian secara brutal.
Adapun nama-nama aktivis mahasiswa
dan pemuda yang ditangkap:
1. Penehas Lokbere (Koordinator aksi)
2. Ndoringga Yarinap (Mahasiswa)
3. Kokay Mujijau (Mahasiswa)
4. Kamar Pekey (Mahasiswa)
5. Roimundus Nauw (Aktivis PMKRI)
6. Boni Bame (Aktivis PMKRI)
7. Simon Bofra (Mahasiswa)
8. Agustinus Kamat (Mahasiswa)
9. Adrian Kasela (Mahasiswa)
10. Marinus Bame (PMKRI)
11. Karel Karolus Wagab (Pemuda)
12. Daniel Kosamah (Mahasiswa)
Sedangkan sejumlah frater yang ikut
ditangkap adalah:
1. Frater Soferius Pangguom, OSA
2. Frater Fredy Pawika, OFM
3. Frater Dorman Skukubun, OFM
4. Frater Benyamin Tanang, OFM
5. Frater Gaspar Bhala, OFM
6. Frater Didimus Kosy, OFM
2. Frater Fredy Pawika, OFM
3. Frater Dorman Skukubun, OFM
4. Frater Benyamin Tanang, OFM
5. Frater Gaspar Bhala, OFM
6. Frater Didimus Kosy, OFM
Sekitar pukul 15.00 Wit, penasehat
hukum massa aksi bernegosiasi dengan Wakapolresta dan Kapolsek Abepura, Kompol
Marthen Asmuruf di aula Polsek Abepura, dan seluruh massa aksi akhirnya
dibebaskan.
Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai,
John NR. Gobay menegaskan, Polisi bertindak sangat brutal dan tidak manusiawi
dalam membubarkan aksi demo damai SKP-HAM.
“Ini menunjukan ruang demokrasi di
Tanah Papua masih ditutup, kan kami mau demo hanya mau minta pertanggungjawaban
Negara atas penembakan empat siswa di Paniai 8 Desember 2014 silam,” kata
Gobay, yang juga ikut dalam aksi tersebut.
Dikatakan, aksi arogansi aparat
menunjukan ketidakmampun Polisi dan Negara dalam mengungkap aktor dan pelaku
penembakan empat siswa di Enarotali, Kabupaten Paniai.
“Padahal kami demo untuk memperbaiki
citra kepolisian, selama setiap aksi dihadapi dengan kekerasan, artinya Polisi
tidak mau diberi masukan, dan pelakunya sudah bisa diketahui aparat Negara
sendiri,” tegas John.
Karena itu John berharap tim ad hoc
yang dibentuk Komnas HAM RI dapat bekerja untuk menuntaskan kasus Paniai
Berdarah, yang kini telah mendapatkan sorotan dan perhatian internasional.
“Saat ini dunia internasional sedang
mengamati, apakah Negara mampu menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat yang
terjadi atau tidak? Kalau cara-cara hadapi aksi damai mahasiswa dengan brutal,
artinya Negara tidak mau dan tidak mampu menungkapnya,” tegas John.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber : http://suarapapua.com/read/2015/10/08/2851/ini-nama-nama-aktivis-ham-dan-para-frater-yang-ditangkap-polisi
No comments:
Post a Comment