BOUDIMI NEWS, Ini
Kejadian sangat aneh tetapi ini adalah sebuah kenyataan yang menimpa seorang
Pelajar atas Nama Owen Pekei Berumur 18 Tahun Berstatus SMA kelas 2 Sekolah di
SMA YPPGI Karang Mulia Nabire West Papua.
Kematian
yang dialami oleh Seorang pelajar ini membuat ribuan pertanyaan di kalangan
rakyat di tempat. Namun kematian terhadap Pelajar atas Nama Owen Pekei Berusia
18 Tahun bisa di katakan sebuah motif dari Militer Indonesia. Kasus kematian
ini adalah sebuah skenario atau taktik dari Polisi Negara Indonesia yang
bertugas di nabire papua. Kenapa kita salakan kepada pihak polisi..? Polisi
seharusnya mengayomi dan mengamanka masyarakat tetapi kejadian yang menimpa
Pelajaran ini lain, Polisi yang mengejarnya dan menembak di tugu Roket depan
kantor Bupati. Kenapa kita bilang penembaka.? Kita melihat dari foto korban
saat terbaring dalam ruang mayat rumah sakit umum Sriwini nabire Papua.
*
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Saksi
Mata 1
Pada
Jam 04;30 Polisi menggunakan tiga (3) motor dan 1 dalmas milik porlesta Nabire
mengejar korban dari arah Pasar Oyehe Pusat kota nabire menuju arah karang
Tumaritis. Korban atas nama Owen Pekei awal dari arah oyehe menuju Auri Karang
Tumaritis hedak mau menontong bola Volly yang di adakan oleh Gereja Bethel
(bethel Cap II) sampai di pusat kota Oyehe (Pasar Oyehe) Dia “Korban” Dikejar
oleh polisi menggunakan sepeda motor 3 buah dan satu Track Dalmas milik Porles
Nabire.
Pengejaran
ini dilakukan oleh polisi Menggunakan Sepeda Motor tiga (3) buah dan satu (1)
Dalmas Milik Perles Nabire, setelah tiba depan SMA Adhi Luhur Korban belok lagi
ke arah Oyehe Pusat Kota, Polisi yang hendak mengejar masih mengejar hingga
tibah di tugu roket depat Kantor Bupati Nabire Papua.
Sekitar
jam 05;00 korban di katakan bawah menabrak Tembok tugu rokot, ada juga yang
mengatakan Korban di tembak oleh satuan militer khusus yang telah di pakai oleh
militer.
Ada
juga informasi data yang di muat oleh beberapa akum Media seperti Facebook.com dan Blogger. Dalam akun Media
Nabire_Net Memuat bawah “Ada dugaan Bawah, Kehilangan Kendali saat Menaiki
Motornya, hingga jatuh tepat di Tugu Roket (rudel) depan Kantor Bupati. Alasan
yang di buat oleh media Nabire_Net Bawah Korban sama sekali tidak menggunakan
Helm Ketika berkendara motor, Sehingga ketika jatuh korban terhantam Aspal.
Akibat benturan Keras Korban dilaporkan meninggal dunia, Oleh Aparat
kepolisian, Korban Lansung di larikan Ke RSUD Sriwini Nabire”.
Dari
Berita yang di muat dalam media Nabire_Net ini bisa di katakan benar jika
mengatakan kehilangan kendali sebab posisi korban dalam pengejaran tampa sebab
dan alasan yang jelas. Dan jika polisi mengatakan kami mengejar karena tidak
memakai Helm ini keliru sebab ini sudah sore dan orang bebas beraktivitas pada
sore hari. Jika di katakan ada Swiping, ini juga jadi pertanyaan, masa sudah sore
ko swipping, di balik ini semua ada apa..?
Jika
korban dikatakan kehilagan kendali saat menaiki motor ini sangat benar dan
jelas, sebab korban saat itu sedang di kejar oleh polisi menggunakan tiga (3)
Sepeda Motor dan satu Track Dalmas milik porles nabire. Dan jika dikatakan
korban jatuh atau tabrak tembok Tugu roket, ini keliru sebab dalam foto tidak
ada luka goresang Jatuh atau Tabrakkan, yang ada satu luka bolong di kepada
dekat Alis mata sebelah kanan, luka bolong semacam sebuah batu/atau timah panas
yang masuk dalam kepala korban Owen Pekei berumus 18 Tahun.
Saksi
Mata 2
Sekitar
jam 04;50 korban atas nama Owen Pekei pelajar kelas 2 sekolah di SMA YPPGI
melewati depan SMP YPPK Antonius atau depan SMA Adhi Luhur Menuju Oyehe Pusat
Kota Nabire, dia di kejar oleh Polisi Menggunakan tiga (3) sepeda Motor dan
satu dalmas milik Porles Nabire.
Seketika
tiba di depan Tugu Reket depan Kantor bupati dia di tembak oleh satuan militer
yang sudah di pasang di arena itu TKP. Penembakan dilakukan diri tiga titik.
Satu titik yang di curigakan Depan Kator Telkom, Dua Dari Dalam tugu roket,
tiga dari dalam mobil Dalmas Milik Porles Nabire.
*
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Pembunuhan
ini satu motif yang dilakukan oleh penjajah kolonial indonesia di bawah kaki
tangannya yakni militer yang saat ini bertugas di papua khususnya di nabire.
Ini motif pembunuhan cara militer di bawah strategi targetan yang memang sudah
di atur dalam suatu kelompok yakni kelompok militer itu sendiri.
Dari
situasi sebelumnya, sering militer menggunakan mobil dalmas dan motor sering
keliling kota nabire, dari cara keliling mereka, mereka sering melakukan
intimidasi dan pengejaran terhadap rakyat, dan rakyat yang memakai Noken
Bendera bintang kejora, gelang bintang kejora dan berambut gimbal selalu di
kejar dan di tahan selain di tahan mereka (militer) melakukan penembakan
terhadap rakyat yang gayanya seperti demikian.
Selain
dari itu juga, militer yang bertugas di nabire sering menggunakan bahaha kami
tembak karena mereka mabuk padahal beberapa kejadian yang terjadi terhadp
rakyat papua di nabire itu dengan kesadaran tidak mabuk. Cara ini adalah nyata
yang di lakukan oleh militer indonesia di papua nabire. Salah satu bukti ada
penembahan yang dilakukan terhadap salah satu pelajar di nabire atas nama Owen
Pekei U 18 Tahun.
“Orang
yang melakukan tindakan tidak mungkin akan mengakui perbuatannya” oleh karena
itu kami meminta untuk Atvokasi di lakukan secara benar-bernar. Mohon Atvokasi
dari internasional, indonesia adalah penjajah, penjajah tidak akan pernah
mengakui perbuatan mereka.
Pertanyaan :
(1).
Jika Korban (Owen Pekei) kehilangan kendali saat berkendarai lalu jatuh
tertikan di aspal, kenapa tidak ada luka gores di sekucur tubuh korban. Yang
ada loka berlobang pada kepala dekan alis mata sebelah kanan…?
(2).
Dari keluarga mengatakan Owen Pekei adalah anak yang tidak suka dengan
kekacauan, Owen pekei Anak yang baik, pekerjaan sehari-harinya Sekolah, Gereja
dan Rumah. Jika dia bawah motor tidak selalu balap atau tidak selalu dalam
kecepatan. Kenapa sampai bisa Korban Owen Pekei bisa kehilangan kendali karena
Motornya dalam kecepatan, berarti ada peksaan atau pengejaran..?
(3).
Ketika kejadian polisi sudah berada lebih dahulu tidak lewat dari 10 menit dan
datang juga dari belakan satu dalmas, satu picap yang di numpangi Brimob di
waktu yang bersaan..?
(4).
Kenapa saat polisi bawah masuk ke Rumah sakit tidak melakukan pemeriksaat lebih
dahulu, kenapa polisi lansing bawah ke ruang manyat dan di baringkan di ruang
mayat.
Catatan:
Pelaku adalah Militer, Awalnya di sebabkan karena polisi mengejarnya maka
Polisi dan Militer yang ada di nabire harus bertanggung jawab.
Sumber : https://okomodi.wordpress.com/2016/06/28/5/
No comments:
Post a Comment