Baya Biru, BOUDIMI NEWS – Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan
Moni LPMA SWAMEMO mencatat sekitar 190 Pekerja Seks Komersial PSK menjajakan
diri mereka di dua lokasi pertambangan Emas Degeuwo, Paniai.
Ketua
LPMA Swamemo. Tobias Bagubau mengungkap, kedua lokasi tempat para pekerja seks
tersebut berada yakni di Baya Biru dan di lokasi 99 kampung Ndeotadi. Mereka
berjumlah hamper mencapai 200 wanita pekerja seks komersial.
“Yang
ada Sekarang di Lokasi Penambangan liar sepanjang sungai Degeuwo Khusus di
lokasi Baya Biru berjumlah 70 Orang PSK. Sedangkan Di Lokasi kampung Ndeotadi
atau 99 sebanyak 120 Orang. Jadi, jumlah keseleruruhan mereka 190 pekerja
seks”. Kamis, 16
Juni 2016
Dikatakan,
hampir 200 PSK tersebut didatangkan dari Para pengusaha hiburan malam dengan
membuat tempat hiburan seperti Café dan karouke di wilayah itu.
“Dua
lokasi tersebut dijadikan Lahan Bisnis yang subur bagi Pengusaha tambang emas
yang ada di Dgeuwo. kurang dalam dalam dua tahun terakhir ini, 2015-2016”.
bebernya
Tobias
menyatakan, dengan kehadiran café, karouke dan PSK ini pastinya berdampak pada
warga dilingkungan sekitarnya, sehingga akan berdampak pada Moral dan merusak
norma norma adat warga di dua kampung tersebut.
“Dampak
buruk bagi masyarakat tentu saja akan mengacam masa depan kehidupan warga
masyarakat setempat. Terkhusnya para generasi muda yang baru tumbuh”
Lembaga
Swadaya Masyaraka Swamemo meminta kepada para pengusaha tambang di Degeuwo agar
tutup tempat hiburan dan meminta dengan segera pulangkan ratusan Pekerja Seks
Komersial tersebut ke daerah asal mereka”. (baca
juga) : Pengusaha
DIminta Tidak Membawa Miras dan Wanita Tunasusila ke Degeuwo
Tobias
juga memintan Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Paniai agar dapa merancang
dan menetapkan peraturan daerah tentang pelarangan terhadap tempat hiburan dan
pekerja seks di Sepanjang Sungai Degeuwo. (NP)
Sumber : http://humas.paniai.go.id/kabar-dari-kampung/lpma-swamemo-ada-190-psk-di-degewo.html
No comments:
Post a Comment