KNPB wilyah Timika bersama rakyat Papua saat melakukan aksi beberapa waktu lalu di Timika. (Foto: Dok KNPB Timika)
JAYAPURA,
Boudimi News— Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Timika menolak dituduh
provokatif dan anarkis oleh Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, dan Ketua DPRP
Kabupaten Mimika, Elminus B. Mom, dalam siaran pers bersama jajaran aparat
keamanan yang dilakukan di rumah dinas Bupati di SP 3, Timika, 23 Juli lalu.
Son Tabuni, Ketua Diplomasi KNPB Timika, mengatakan, bahwa
pihaknya berencana menggelar Ibadah Pengucapan Syukur Sabtu (30/7) atas
aplikasi rakyat Papua melalui ULMWP ke forum Melanesian Spearhead Group (MSG).
Namun, kata Son, pernyataan Bupati dan Ketua DPRD telah
memperkeruh suasana, dan menempatkan KNPB seolah-olah penyebab konflik di
Timika.
Bupati Eltinus sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya meminta
kepada KNPB untuk tidak boleh mengadakan kegiatan-kegiatan, tidak boleh ada
korban dan harus menghargai pemerintah. Senada dengan itu, Ketua DPRD juga
menyatakan bahwa tindakan-tindakan provokatif yang disokong oleh KNPB tidak
dibolehkan di Timika.
Pernyataan tersebut, ujar Son Tabuni, seperti dikutip di Radar
Timika 23 Juli lalu, juga tersebar di rekaman video siaran pers yang dihadiri
juga oleh jajaran Dandim 1710, Danrem 174, Danyon 754, dan Kapolres Mimika AKBP
Yustanto Mujiharso.
Merasa dirugikan dengan pernyataan Bupati dan Ketua DPRP
tersebut, KNPB Timika, di dalam surat pernyataan pers yang diterima suarapapua.com membantah
pernyataan tersebut.
“KNPB tidak
pernah meresahkan rakyat atau berbuat anarkis di kota Timika, KNPB hanya
memediasi keinginan rakyat Papua untuk mencapai hak dan cita-cita leluhurnya
untuk merdeka,” ujarnya dalam surat yang diterima media
ini, pada Jumat (29/7/2016)
Terlepas adanya
peringatan tersebut, Son Tabuni, melalui sambungan telpon menegaskan pihaknya
akan tetap menyelenggarakan Ibadah Syukur pada 30 Juli.
“Kami tidak mau dijadikan kambing hitam atas ketidakmampuan
aparat kemanan mengatasi konflik antar warga di Timika yang terus berulang dan
dibiarkan berlarut-larut,”ujarnya tegas.
Dia juga menyayangkan bahwa konflik warga yang telah memakan
korban tersebut tidak mendapat tindakan hukum yang tegas, sementara aktivitas
damai yang dilakukan KNPB terus dihalang-halangi dan dikriminalisasi.
Sumber : http://suarapapua.com/
No comments:
Post a Comment