Latest News

Boudimi News

BOUDIMI NEWS

Thursday, 28 July 2016

LEGISLATOR PAPUA KECEWA TERHADAP KAPOLDA D.I.Y




Jayapura, Boudimi News – Legislator Papua, Laurenzus Kadepa menyatakan kecewa dengan Kapolda Daerah Istimewah Yogyakarta (D.I.Y) pasca pertemuan tim pencari solusi yang dibentuk DPR Papua dengan kepolisian setempat, Rabu (27/7/2016) terkait pengepungan Asrama Kamasan I Yogya yang dihuni mahasiswa Papua beberapa pekan lalu.

Kadepa yang merupakan salah satu anggota tim pencari solusi DPR Papua mengatakan, DPR Papua kecewa dengan berbagai jawaban Kapolda Yogyakarta ketika kedua pihak melakukan pertemuan, Rabu (27/7/2016).
“Kami kecewa. Meski Kapolda menyatakan menjamin keamanan mahasiswa Papua di Yogyakarta, namun tidak secara tertulis. Hanya secara lisan,” kata Kadepa ketika menghubungi Jubi, Kamis (28/7/2016).

Selain itu kata dia, Kapolda Yogyakarta juga tak mengakui jika institusi kepolisian mengepung asrama mahasiswa Papua. Keterlibatan ormas dalam pengepungan asrama mahasiswa Papua juga dibantah Kapolda setempat.
“Kapolda justru menyebut pihak LSM, pihak ketiga, pihak asing yang memutarbalikkan fakta. Semua data dan informasi disebut bohong,” ucapnya.
Katanya, ketika tim DPR Papua memperlihatkan berbagai data dan terkait insiden pengepungan Asrama Kamasan I Yogyakarta, Kapolda juga memperlihatkan data dan bukti versi mereka.

“Dari jawaban Kapolda itu, saya khawatir kedepan kepolisian dan ormas akan seenaknya melakukan apapun terhadap mahasiswa Papua. Jika begini mahasiswa Papua di Yogya akan terus terancam. Tak ada ruang dan jaminan keamanan untuk mereka. Kedepan ruang demokrasi untuk mahasiswa Papua di Yogya akan tetap ditutup,” katanya.

Pihak Polda Yogyakarta menyatakan, situasi di wilayah itu aman pasca insiden di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I, Jalan Kusumanegara.
“Yogya tetap aman dan kondusif,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY, AKBP Any Pudjiastuti, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Katanya, tak ada rasis, apalagi menolak orang Papua. Bahkan, 15 Juli, warga Yogya menggelar aksi bunga di Titik Nol dengan tema ‘Kitorang Jogja Cinta Papua.’ Aksi itu untuk menepis isu-isu miring yang beredar selama ini.
“Teriakan sejumlah orang yang bernada SARA bukan ditujukan kepada mahasiswa Papua, melainkan terhadap unsur separatis,” ucapnya.
Polda DIY menyatakan, pengerahan pasukan ke asrama bukan untuk mengepung mahasiswa Papua. Namun mengantisipasi keributan antara para mahasiswa dengan sejumlah ormas.

Berbagai seruan rasis dan ucapan nama-nama binatang terdengar ketika Asrama Mahasiswa Papua dikepung sejumlah ormas dan aparat polisi 15 Juli lalu. Ketika itu mahasiswa Papua berencana menggelar long march dari asrama ke Titik Nol KM sebagai bagian dari aksi damai mendukung Gerakan Pembebasan Papua (United Liberation Movement for West Papua, UWLMP) menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG). (*)

Mahasiswa Papua di Yogyakarta – Jubi/Holandia Yona

No comments:

FOLLOW VIA FACEBOOK

HAK

"BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA"

RECENT POST