Saat Korban
dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Sele Be Solu, Kota Sorong (Foto:Antara/KM).
Yogyakarta, --Mahasiswa Tambrauw Kota Studi Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) mewakili seluruh mahasiswa Tambrauw se Indonesia,
kecewa atas kinerja Polsek Sorong Timur dan Polres kota Sorong dalam mengungkap
pelaku penikaman terhadap salah satu warga Spil yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara, (ASN) Kabupaten Tambrauw, Yufentus Sirora, bertempat di Kilo Meter 10, Depan SMA Negeri 2, Kota
Sorong . Kejadian ini terjadi pada Minggu, (02/10/16).
Hal ini disampaikan oleh
Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Tambrauw Daerah Istimewa
Yogyakarta (IPMT-DIY), Kosmas Sedik, kepada Kabar Mapegaa, Selasa, (04/10),
saat di wawancara bertempat asrama mahasiswa Tambrauw DIY, Jln. Munggur Gang
Srikandi Demangan Kidul Kec. Gondokusuman, Yogyakarta.
“Saya, mewakili mahasiswa
Tambrauw Seluruh Indonesia kecewa atas kinerja Polsek Sorong Timur dan Polres
Kota Sorong dalam menangkap Pelaku penikaman terhadap Yufentus Siraro,” tegasnya.
Alasannya, lanjut Sedik,
beberapa alat bukti, Seperti: Mobil yang
di tumpangi Korban, Jaket serta Tas
milik Pelaku ada di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), tetapi hingga saat ini,
Polsek Sorong Timur belum menangkap pelaku.
“Alasan yang selalu
disampaikan dari Polsek, sementara dalam proses pencarian tanpa jaminanan dan
jawaban pasti terhadap keluarga korban,” katanya.
Sementara itu, kronologi
singkat yang diterima oleh media ini, versi keluarga korban yang meneruskan
berdasarkan penuturan Korban, sbb:
Pukul 20.00 Wib Korban
dari KM 10 menuju Pelabuhan Rakyat Sorong dengan tujuan ke Tambrauw. Setibanya
di pelabuhan, ternyata korban terlambat. Kapal tujuan Tambraw telah berlayar.
Karena terlambat, korban memilih pulang dan menuju kediamannya yang beralamat
di Jln. Sungai Marni KM 10 Klasaman Kecamatan Sorong
Timur Kota Sorong Papua Barat dengan menaiki angkot Jalur A arah
Jln. Baru, kemudian korban turun di Maranatha.
Kemudian, dari Maranatha
menuju Kilo Meter 10, Korban Naik Taxi Jalur H tujuan KM 10 Masuk. Di tengah Jalan, tepanya di depan SMA NEGRI 2, Sopir berhenti di pertengahan
jalan, dengan alasan ‘tukar Sopir’.
Lalu Sopir membuka pintu
dan mengambil Pisau di Jok Taxi, menikam Korban tiba-tiba dari belakang korban.
Melihat kejadian itu, Korban berteriak meminta
pertolongan. Tidak lama kemudian dengan suaranya yang keras itu, didengar oleh
warga sekitarnya, lalu didatangi warga dan Pelaku melarikan diri.
Dengan kejadian tersebut,
korban mengalami delapan luka serius. Hingga saat
ini Korban mendapat perawatan Intensif berupa donor darah sebanyak tiga kantong dan sedang dirawat di Rumah Sakit
Selebesolu Kota Sorong.
Kata Sedik, untuk itu yang menjadi tuntutan kami mahasiswa Tambrauw seluru
Indonesia, yakni Pemerintah Eksekutif ,Legislatif dan Yudikatif segera bekerjasama untuk membuat regulasi yang
tegas guna meminimalisir tindakan kriminal di Kota Sorong.
“Harapan kami, Polsek
Sorong Timur, Polres Kota Sorong, Polda Papua, segera bekerjasama untuk
menangkap dan mengadili pelaku,” pinta ketua mahasiswa Tambrauw DIY ini.
http://www.kabarmapegaa.com/
No comments:
Post a Comment