Latest News

Boudimi News

BOUDIMI NEWS

Friday, 17 March 2023

SUDAH SAATNYA BANGSA PAPUA PULANG KE NEGERINYA MELALUI JALAN LAIN

(Sebuah refleksi singkat perjuangan bangsa Papua yang mengembara dari pangkuan ke pangkuan)

Boudimi News__ Thema Nasional pada Perayaan Natal tahun 2022 adalah 'Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain'. Thema tersebut diangkat dari bacaan Alkitab yang terdapat dalam Injil Matius 2: 1-12 yang menceritakan kisah orang Majus dari Timur.

Thema itu diambil dari injil Matius Pasal 2 Ayat ke 12 "Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain".  

Tuhan mengutus malaikat kepada para majus dari Timur itu dan memberitahu bahwa Raja Herodes berniat membunuh bayi Yesus yang baru lahir itu, sehingga para majus diberitahu agar pulang ke negerinya melalui jalan lain. 

Selama ini bangsa Papua mengembara dari Pangkuan Belanda, ke Pangkuan Jepang, kembali lagi ke Pangkuan Belanda dan dipaksa masuk ke Pangkuan Indonesia. Selama itu pula bangsa Papua berusaha sekuat tenaga mencari jalan ke luar terbebas dari Padang Derita. 

Tetapi hingga kini bangsa Papua masih berputar putar di Padang Derita tanpa menemukan JALAN ke luar. Kita sudah gunakan TEORI LAMA, STRATEGI LAMA, CARA LAMA dan HIKMAT DUNIAWI, tetapi hingga kini kita belum menemukan JALAN KE LUAR untuk terbebas dari Padang Derita itu. 

Thema natal 2022: "Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain' ini mengingatkan kepada bangsa Papua yang sudah lama mengembara di Padang Derita selama kurang lebih 60 tahun.

Sudah saatnya bangsa Papua meninggalkan TEORI LAMA, STRATEGI LAMA, CARA LAMA dan HIKMAT DUNIAWI yang membuat kita tidak menemukan JALAN KE LUAR dan terus terpenjara dalam Padang Derita. 

Marilah kita pakai TEORI BARU, STRATEGI BARU, CARA BARU dan HIKMAT BARU dari Tuhan. Semua cara lama yang kita pakai selama ini tidak memberi solusi bagi bangsa Papua untuk terbebas dari kurungan Padang Derita itu.

Sudah lama 60 tahun para tokoh Papua keliling dunia mencari pertolongan, tetapi dunia tidak segera datang menolong kita. Mengapa? Karena dunia hanya mencintai EMAS Papua (Sumber Daya Alam Papua), sedangkan MAS Papua (orang asli Papua) tidak dicintai, malah justru dibantai bagai binatang. 

Jangan kita terus berharap kepada dunia, karena hingga sampai saat ini negara negara di dunia sudah lama bersekutu dengan Negara Indonesia untuk melumpuhkan dan membasmi bangsa Papua melalui kerjasama bilateral dan multi lateral dalam berbagai bidang, kecuali negara Vanuatu dan negara tertentu lainnya.

Setelah kita malang melintang mengembara 6 dekade lebih di Padang Derita, Tuhan Allah sudah mengutus malaikat-Nya dan Roh Kudus untuk menyampaikan kehendak dan rencana Tuhan. Kita bersyukur bahwa masih ada orang Papua yang dipilih Tuhan sebagai alat-Nya untuk menyampaikan Visi Misi Tuhan tentang masa depan bangsa Papua menjelang akhir zaman.

Marilah kita pulang kembali ke negeri Tanah Suci Papua melalui TEORI, STRATEGI, CARA dan HIKMAT dari Tuhan. Tentang hal itu kami dari Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2) sudah merumuskan dalam sebuah buku yang berjudul: 'BERGULAT MENUJU TANAH SUCI PAPUA' setebal 334 halaman (buku itu sedang dijual, jika ada yang berminat). 

Buku itu kami tulis dituntun Roh Kudus dan sudah diluncurkan pada tanggal 1 Desember 2020 di Aula Asrama Tunas Harapan di Jayapura, sekaligus mengumumkan "Deklarasi Pemulihan Bangsa Papua Lahir Baru di Dalam Tuhan" sebagai dasar hukum berdirinya "Kerajaan Transisi Papua" atas kehendak dan perintah Tuhan.

Tak ada jalan lain untuk bangsa Papua terbebas dari Padang Derita, kecuali melalui JALAN yang Tuhan sudah buka ini yang sedang dikawal oleh JDRP2. Anda percaya atau tidak percaya, Anda terima atau tidak terima, camkanlah bahwa PINTU DUNIA bagi bangsa Papua sudah tertutup rapat. Hanya PINTU TUHAN yang sudah terbuka lebar. 

Marilah kita bersatu mengikuti JALAN yang Tuhan sudah buka itu; "Sudah saatnya bangsa Papua pulang ke negeri Tanah Suci Papua melalui JALAN LAIN yang Tuhan sudah buka itu yang sedang dikawal oleh JDRP2'. 

Ketika TAK ADA JALAN KE LUAR, Tuhan masih memberi kita JALAN KE LUAR dari PADANG DERITA menuju ke TANAH SUCI PAPUA. Untuk itu, marilah kita melengkapi prasyarat yang Tuhan Allah minta kepada setiap kita, yaitu BERTOBAT dari salah dosa, BERDAMAI dengan siapapun sekalipun musuh, dan BERSATU di dalam kehendak Tuhan yaitu 'Kerajaan Transisi Papua'.

Sesuai petunjuk Tuhan bahwa hanya orang BERTOBAT yang lahir baru di dalam Tuhan yang akan diizinkan Tuhan memasuki Tanah Suci Papua (Eden Papua) untuk menikmati susu madu yang melimpah.

Mari kita terlebih dahulu melaksanakan kehendak Tuhan, dengan demikian kita menyenangkan hati Tuhan; Maka Allah akan memberi apa yang kita rindukan; Seperti ada tertulis dalam kitab Injil Matius 6:33 "... carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu".

Bayi PAPUA sudah lahir pada 19 Oktober 1961 yang diumumkan secara resmi pada 1 Desember 1961. Tetapi ibu kandungnya PAPUA dipaksa nikah siri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selama ini NKRI berusaha sekuat tenaga untuk membunuh anak PAPUA itu, tetapi ibunya sembunyikan dia sehingga anak itu sudah besar. 

Sudah lama anak PAPUA bersama ibunya mencari jalan ke luar dari Padang Derita. Marilah kita membawa ke luar anak PAPUA yang sudah dewasa itu bersama ibunya melalui JALAN yang Tuhan sudah buka yang sedang dikawal oleh JDRP2.

Akhirnya: "Bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar". 

Jayapura - Papua: Jumat, 17 Maret 2023

Oleh: Selpius Bobii, Koordinator Jaringan Doa Rekonsiliasi untuk Pemulihan Papua (JDRP2), Nomor Kontak 081343432699.

No comments:

FOLLOW VIA FACEBOOK

HAK

"BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA"

RECENT POST