BOUDIMI NEWS, Banyak sekali khasus pelanggaran HAM
yang terjadi di Papua, namun hanya sedikit saja yang dilaporkan ke tingkatan
KOMNAS HAM dan media massa nasional. Akhir-akhir ini semenjak KNPB bangkit dan
menyuarakan isu Papua bersama dengan rakyat Papua, banyak sekali khasus
pembunuhan misterius yang terjadi di Papua.
Operasi kekerasan seperti ini pernah di
operasikan pada zaman Orde Baru, tetapi setelah reformasi ini, operasi
pembunuhan misterius ini masih aktif dijalankan diwilayah-wilayah yang pro
pemisahan diri dari tubuh NKRI.
Pada hari ini saja, telah ditemukan
mayat seorang pemuda di kota Nabire. Kejadian seperti ini bukan hal yang baru
di Papua, tetapi sayangnya karena semua media massa berpusat di Jakarta dan
Jawa, kejadian dan hal-hal seperti ini tidak dapat diketahui public secara
langsung. Memang benar bahwa penolakan perizinan wartawan asing masuk Papua
adalah supaya khasus-khasus seperti ini tidak terliput dan berkembang ke dunia
Internasional.
Korban-korban yang ditemukan selalu
saja orang Papua asli, hal ini bertanda buruk bagi populasi OAP. Berdasarkan
data BPS terbaru, presentase penduduk asli di Papua adalah 48 % sementara
pendatang 52%. Pembunuhan misterius telah menjadi salah satu faktor
marginalisasi penduduk asli Papua.
Untuk menghindari kekerasan dan
pembunuhan, sebagai orang Papua, sebaiknya lebih berhati-hati lagi dan menjaga
diri.
MARGINALISASI adalah ancaman utama di
tanah Papua.
Sumber : http://www.cnhblog.com/2016/06/pembunuhan-misterius-merajalela-di-papua.html
No comments:
Post a Comment